Jumat, 16 Mei 2014

Kasus Penculikan Bayi

Kasus Penculikan Bayi Itu Terungkap oleh Tukang Cukur


Polisi periksa pelaku penculikan bayi di Banjar (Foto: Koran SI/Ujang M) Polisi periksa pelaku penculikan bayi di Banjar (Foto: Koran SI/Ujang M) BANJAR - Tim khusus yang beranggotakan 12 petugas Satreskrim Polresta Banjar, satu anggota Koramil, dan tiga orang warga, mendapat penghargaan dari Kapolresta Banjar. Mereka berhasil mengungkap kasus penculikan bayi di RSUD Kota Banjar beberapa waktu lalu.

Kapolresta Banjar, AKBP Sambodo Purnomo Yogo, menyerahkan penghargaan kepada Kasat Reskrim AKP Kosasih dan 11 anggota tim khusus lainnya. Penghargaan juga diberikan kepada seorang anggota Koramil Banjarasari, Serma Eko Joko dan tiga warga, yakni Agus Sujana, Pendi, dan Ahmad Sobur.

Agus Sujana, yang juga bekerja sebagai tukang cukur, menceritakan awal peristiwa penculikan tersebut.

Pada Senin, 17 September, dia kedatangan seorang perempuan berpakaian seragam perawat yang menggendong seorang bayi. Perawat itu meminta izin mengganti pakaian. Saat ditanya Agus, perempuan itu memberi keterangan tidak jelas, di situlah Agus mulai curiga.

Sekira satu jam kemudian, ada seorang perempuan lagi yang datang menggunakan sepeda motor. Tak lama kemudian, datang seorang laki-laki menggunakan minibus Suzuki APV untuk menjemput perempuan yang menggendong bayi tadi. Agus sempat menulis nomor polisi sepeda motor dan mobil APV tersebut.

Agus mengirim pesan singkat (SMS) melalui telefon genggam kepada anggota Koramil Banjarsari, Serma Eko Joko. Kemudian SMS tersebut diteruskan ke Pendi. Keterangan yang didapat Pendi diteruskan kembali ke Wali Kota Banjar, Herman.

Dari wali kota lah, polisi mendapat informasi awal penculikan bayi hingga pelakunya diringkus dalam waktu cepat.

Kasat Reskrim Polresta Banjar, AKP Kosasih, mengucapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Penghargaan itu, kata Kosasih, menjadi motivasi untuk mengungkap jaringan lebih besar lagi dari komplotan penculikan dan penjualan bayi.

Menurut Kosasih, pihaknya masih terus mendalami kasus ini, meski sang bayi sudah ditemukan.

Sementara itu, Polresta Banjar mendatangkan tim kedokteran kepolisian (Dokpol) dari Polda Jawa Barat untuk melakukan tes DNA terhadap sang bayi dan ibunya, Oom Komariah.

Dokpol Polda Jabar, AKP Ihsan, menuturkan, pihaknya mengambil sampel DNA, yakni darah dan rongga suam dari keduanya. Hasil DNA itu diperlukan sebagai bukti di pengadilan.
(Acep Muslim/Sindo TV/ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar